Monday, March 16, 2020

politik lokal dan virus Corona

Sore ini saya ditemani segelas kopi sembari mengotak-atik beranda Facebook yang dipenuhi narasi dan status berkenaan dengan  politik dan virus Corona.

Subjektivitas saya tahun ini, banyak pakar politik dadakan yang berasumsi tak lain dari mengikuti dinamika politik pada momentum pemilihan bupati dan wakil bupati nantinya, pada tanggal 23 September 2020. Semua para relawan petahana maupun penantang masing-masing memainkan ritmenya. Ada yang beradu gagasan di kolom komentar, ada pula yang mengadakan praktik bebas nilai bahkan saling menjatuhkan, lebih parahnya lagi saling menelanjangi. Dan saya bertanya kepada diri sendiri, apakah memang begini dinamika politik yang terjadi hari ini?

Belum lagi virus Corona, lagi-lagi diberanda saya dipenuhi juga media online yang menyajikan kabar bahaya virus Corona. Sebagian besar panik akan virus ini akibat dari beberapa media online sehingga salah satu efeknya adalah sekolah dan kampus diliburkan serta perekonomian di istirahatkan.

Kita selalu mengkonsumsi pengetahuan-pengetahuan baru di Facebook, lucunya pengetahuan yang kita dapat langsung kita telan tanpa memilih dan memilah mana yang layak dipercaya, bahkan diantara kita ada yang menjadikan Facebook sebagai sumber berita terpercaya.

Lebih lanjut, Terkadang kita takut dengan bahaya virus ini, akan tetapi kita sendiri tidak takut dengan diri kita sendiri. Cobalah mulai dari diri sendiri dengan cara cukup menjaga kebersihan. 

Saya tutup dari Kutipan mas Amin (komedian) yang mengatakan bahwa :

"Berbahaya Corona lebih berbahaya manusia"


Tanggal, 16 Maret 2020.

By As

šŸ„±

No comments:

Post a Comment

HmI Komisariat Metro Unimaju Wujudkan Kader HmI Maju

Mamuju – Pembukaan Basic Training Latihan Kader 1 (Lk-1), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Metro Unimaju, mengambil tem...