Tuesday, September 7, 2021

Opini: Mahasiswa Masa Kini

Mamuju - Mengawali tulisan ini, saya akan bercerita  mengapa kemudian saya berinisiatif untuk membuat narasi singkat. 

Jika kita memperhatikan situasi sekarang ini, tekhusus di warung-warung kopi yang berada di sudut kota mamuju pasti tak terlepas dari konsumen yang berlabelkan mahasiswa.

Sejak munculnya corona virus desease 19 yang menghantui kita semua, sejak itu pula proses belajar mengajar berlangsung secara daring, bukan luring. Sehingga berimplikasi pada ruang mahasiswa. Semisal, mahasiswa yang tidak menerima proses perkuliahan lagi di kampus justru kemudian berpindah tempat ke warung kopi. 

Kesadaran intelektual pelajar/mahasiswa akan mendorong mereka sendiri untuk belajar meski kemudian bukan di kampus. Mereka harus memahami bahwa belajar itu tidak mesti di ruang formal. Dan praktik pendidikan yang tidak lagi mengandalkan gedung formal harus diseriusi. Sebab, tidak ada jaminan kedepannya virus ini telah tiada. Jika tidak ada bayangan virus ini akan tiada, maka membutuhkan langkah serius menghadapinya. Jangan jadikan virus sebagai alasan untuk bermalas-malasan belajar. 

Ada beberapa penilaian ketika mahasiswa berkumpul di warung kopi. Tak sedikit yang menilainya bahwa mahasiswa hanya bersenang-senang atau disebutnya kaum hedon. Sementara ada juga beberapa mahasiswa yang  mendiami warung kopi seharian hanya untuk mencicipi cita rasa kopi sembari nebeng WiFi untuk mencari tahu misalnya mereka searching di google. Tidak hanya itu, mereka juga duduk lama di warung kopi mendiskusikan hal-hal yang perlu diberikan perhatian instansif. Maka jangan heran kalau ada yang menyatakan bahwa selesaikan masalahmu di meja kopi. Sebab kopi yang menghantarkan akalmu mencari solusi. 

Tetapi, tidak sedikit pula mahasiswa yang mendiami warung kopi hanya untuk bermain domino higs, inilah awal kemunduran kita sebagai pelajar/mahasiswa karena akan berimplikasi pada kesadaran intelektual, hingga akhirnya yang terfikirkan hanya chip-chip. Chipmu dulue . Heheheh 

Mari merawat fikiran tanpa ada pengaruh higs domino, dan tetap belajar. Sebagaimana adagium socrates; alam raya adalah sekolah ku, semua orang adalah guruku dan sejalan apa yang dinyatakan bapak pendidikan Ki Hadjar Dewantara; Jadikan semua tempat adalah sekolah, semua orang adalah guru. 

Mamuju, 07 September 2021

No comments:

Post a Comment

HmI Komisariat Metro Unimaju Wujudkan Kader HmI Maju

Mamuju – Pembukaan Basic Training Latihan Kader 1 (Lk-1), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Metro Unimaju, mengambil tem...