Monday, January 31, 2022

Usia ke- 75 Tahun. Apakah HMI masih layak ?

                               Foto

Serangkaian kegiatan yang dilakukan di setiap cabang adalah salah satu perwujudan rasa syukur atas bertambahnya usia himpunan tercinta yakni Himpunan mahasiswa Islam. Alhamdulillah kini himpunan ku memasuki usia ke 76 Tahun. Tentu kader HMI se-nusantara ingin melihat himpunan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. 

Himpunan mahasiswa Islam (HMI) salah satu organisasi yang tertua di republik Indonesia. HMI Lahir setelah dua tahun Indonesia memproklamirkan Kemerdekaannya. Pada saat itu, tak ada jaminan bahwa Indonesia bersih dari para antek-antek penjajahan, makanya kemudian HMI hadir untuk mengusir para penjajah. 

Tak selang lama, kader HMI dipersenjatai untuk melawan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ini salah satu penanda bahwa HMI telah menggoreskan sejarah dan memberikan kontribusi besar terhadap negara tercinta.

Tak hanya itu, banyak jebolan kader HMI berada pada posisi pemerintahan. Baik itu legislatif, yudikatif, dan eksekutif.

Bukan bermaksud bereuforia menuliskan sepotong masa keemasan HMI dan kontribusi kadernya. Ini fakta.

Tetapi menarik ketika melihat situasi dan kondisi HMI hari ini. Apakah HMI masih layak untuk menghimpun mahasiswa Islam sebagai lembaga kemahasiswaan dan pergerakan? 

Ketika diperhadapkan dengan realita yang ada, justru tidak sedikit kader HMI surplus nongkrong di warkop tanpa melakukan aktivitas ilmiah. Ini menjadi salah satu kemunduran intelektual kader HMI, di warung kopi hanya bermain game.

Jangankan di warkop, bahkan di sekretariat mungkin aktivitas ilmiah itu sangat jarang. Mungkin pula sekretariat sering kali dijadikan tempat Mabar atau memutar domino higs. Hehehe semoga tidak.

Selain aktivitas kader yang minim literasi atau diskusi-diskusi ilmiah. Juga menurut hemat saya dalam perpolitikan internal HMI kurang sehat. Sebab jika kita mengikuti perkembangan PB HMI membuat kita bertanya-tanya. Mengapa PB terjadi dualisme? Tak mendapat jawaban dari itu, kita kemudian kembali bertanya. Mengapa cabang ini dualisme? Ada apa gerangan?, dimana-mana dualisme kepemimpinan. Bahkan ditingkat komisariat dualisme. 

Nahh ... Ini yang menjadi pertanyaan besar saya sebagai kader HMI, seolah-olah HMI hanya dijadikan panggung untuk memperebutkan eksistensi atau pun kekuasaan. Mirisnya, aktivitas ilmiah dikesampingkan.

Layakkah HMI dijadikan laboratorium pencetak generasi intelektual?

Layakkah HMI dijadikan wadah yang kemudian melahirkan generasi militan jika kondisi seperti itu?

Harapan saya, semoga dengan membaca tulisan ini kiranya kita dapat sadar bahwa betapa pentingnya mengembangkan potensi dalam diri kita mengelola organisasi.

HMI sudah di cabik-cabik oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Jika semua orang baik yang angkat kaki dari organisasi ini, maka siapa lagi yang menaruh perhatian terhadap himpunan tercinta.

Yakin usaha sampai.


HmI Komisariat Metro Unimaju Wujudkan Kader HmI Maju

Mamuju – Pembukaan Basic Training Latihan Kader 1 (Lk-1), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Metro Unimaju, mengambil tem...