Pasca gempa berkekuatan magnitudo 6,2 SR 15 Januari lalu, kami mengadakan agenda awal bertemakan "Merawat Akal Dengan Logika" di perkumpulan kecil kami di Rumah Akal, tepatnya di sekretariat rumah akal di jl.pengayoman, Rimuku.
Kekuatan gempa kemarin yang berpusat di wilayah majene telah berhasil memporak-porandakan kota Mamuju dan sekitarnya, sehingga mengakibatkan warga kehilangan harta bendanya bahkan gempa ini telah menelan korban jiwa. Data Selasa, 27 Januari 2021, korban meninggal dunia gempa bumi di dua Kabupaten Mamuju dan Majene, berjumlah 105 orang. Korban dari Mamuju 95 orang dan Majene 10 orang.
Gempa masih menghantui kita semua, tentu kita merasakan trauma akibat guncangan yang disertai suara gemuruh 15 Januari lalu.
Jadi upaya kita adalah membangun kembali semangat belajar. Dalam kegiatan ini kami juga mengundang teman-teman mahasiswa menghadiri agenda diskusi ini sebagai salah satu upaya trauma healing.
Sebagai anggota salah satu lembaga kemahasiswaan dan pergerakan, kami mengadakan agenda ini sebagai langkah awal proses belajar adik-adik yang baru berproses bersama kami.
Alhamdulillah, agenda kami berjalan lancar meski fasilitas seadanya dari tanggal 03 Maret dan Insya Allah berakhir pada tanggal 12 Maret nantinya. Jadi agenda sudah berjalan delapan hari.
Ini adalah kegiatan yang berkelanjutan demi mencetak generasi yang berwawasan, Maka setelah ini, kami akan menghadirkan salah satu pegiat literasi ternama di Mamuju membahas buku yang berjudul "Membangun Generasi Literasi" yang dituliskan oleh founder Resensi Institute.
Kemudian masing-masing dari kami dan peserta akan mempresentasikan buku yang telah dibaca yang berkenaan dengan NILAI DASAR PERJUANGAN (NDP). Sementara, kami akan mengatur jadwal.
Diharap peserta akan lebih mudah membaca buku dan mengetahui isi buku yang sudah dibacanya. Sebab peserta sudah dibekali muatan materi Dasar Logika.
Demi kelancaran kegiatan ini, Kami mengharapkan support dari senior-senior di hijau hitam.
Semoga apa yang kita lakukan diridhoi Allah SWT.
By : Tetta
