Wednesday, September 21, 2022

HmI Komisariat Metro Unimaju Wujudkan Kader HmI Maju


Mamuju – Pembukaan Basic Training Latihan Kader 1 (Lk-1), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Metro Unimaju, mengambil tema “Mewujudkan Kader HMI Maju Dalam Menjalankan Misi Keummatan Dan Kebangsaan”.

Kegiatan pembukaan Basic Training LK-1 ini, di hadiri oleh Sekretaris HMI Cabang Manakarra, Ketua Komisariat Metro Unimaju dan jajaran pengurus Komisariat Metro Unimaju pada Rabu (21/9/2022), di SMKN 1 Mamuju.

"Kegiatan ini adalah agenda basic ke-empat di kepengurusan kami periode 2021-2022, kami memberikan tanggung jawab kepada tim Master Of Training (MOT), agar terus mengawal sampai selesai dengan jumlah yang sama,” kata Aswar, Ketua HMI Komisariat Metro Unimaju

Selain itu, ia juga menambahkan "untuk mewujudkan Kader HMI Maju, kita harus mengawal generasi melalui perkaderan latihan kader satu (LK -1), melalui perkaderan ini peserta akan disajikan materi sebagai bekal buat kader HMI untuk menghadapi realitas yang absurd dalam menjalankan misi Keummatan dan Kebangsaan," Ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ali Mustakim Master Of Training (MOT) dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa sudah seharusnya berfikir bagaimana menghadapi tantangan yang ada, terimakasih sudah memilih organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai wadah untuk belajar dan berproses. Tandasnya.

Sementara, Sekretaris Umum HMI Cabang Manakarra Widodo mengatakan, komisariat adalah jantung HMI ibarat manusia yang tidak memiliki jantung maka akan mati. Begitu pula dengan HMI jika perkaderan tidak ada maka HMI akan mati. Imbuhnya.




Saturday, April 16, 2022

HmI Komisariat Poltekkes Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan

             Sumber Foto : Rismayani

Mamuju - Bulan Ramadhan merupakan kesempatan terbaik untuk beramal. Bulan Ramadhan menjadi kesempatan menuai pahala melimpah. Untuk itulah, banyak amalan yang bisa di kerjakan supaya menuai pahala yang luar biasa.

Agenda ini terlaksana atas inisiasi yunda Ani dan yunda Dita selaku pengurus HMI komisariat poltekkes.

Tak perlu mewah-mewah, HMI komisariat poltekkes bisa berbagi paket buka puasa. Hal tersebut sudah bisa menjadi ladang pahala. Karena itulah sudah sepantasnya kesempatan tersebut jangan sampai terlewatkan.

Untuk itu tepat di tanggal 16 April 2022, kader HMI komisariat Poltekkes berbagi nasi kotak dan es timun selasi kepada pengendara yang melewati area simpang empat dekat pasar lama seperti di ketahui banyak orang yang melintas di titik itu.

               Sumber foto: Rismayani

Terpancar kehangatan Kader HMI komisariat poltekkes dalam memberikan menu bukan puasa ini ke pengendara. Nampak terlihat senyum bahagia mereka dalam agenda berbagi di area simpang empat jalan mangga menuju lap. Ahmad kirang.

Alhasil kegiatan  ini berlangsung lancar, dengan niat yang tulus dan ikhlas. Alhamdulillah paket yang sederhana telah habis.

Ketua HmI Komisariat Poltekkes Lisdayanti mengatakan Bulan suci ramadhan ini merupakan bulan yang penuh berkah, pembagian paket ini kami lakukan sebagai bentuk rasa syukur kami kepada Allah karena sampai saat ini, saya dan pengurus masih diberikan nikmat kesehatan, rezeki, dan juga kelancaran dalam menjalankan roda organisasi,"

"Berbagi bukan karena kita berlebih, tapi berbagi merupakan bentuk terbaik dari rasa syukur atas apa yg kita miliki meskipun dengan bentuk yang sederhana". Ucap Lisdayanti. 

Sunday, March 20, 2022

G 90 M HMI Komisariat Metro Unimaju Cabang Manakarra

                      
HMI komisariat metro unimaju cabang manakarra mengadakan sebuah agenda literasi camp di Malawwa dirangkaikan dengan kegiatan  mendeklarasikan gerakan 90 menit membaca (G-30 M), bedah buku, dan membuka panggung orasi bebas.

Kegiatan ini dihadiri oleh ketua Komisariat hukum unika, ketua komisariat poltekkes dan ketua Komisariat Unimaju serta anggota komisariat.

Mengingat situasi saat ini masyarakat bahkan mahasiswa kurang berminat dengan literasi karena persoalan banyak hal dan ini adalah upaya membangun generasi literasi di tengah situasi minat baca menurun. 

HMI merupakan sebuah wadah pengembangan intelektual, nilai dasar perjuangan atau disingkat NDP sebagai pisau analisa yang dipegang oleh kader HMI untuk melihat realitas sesungguhnya, tetapi baiknya jika menelusuri pengetahuan-pengetahuan baru, karena pengetahuan itu dinamis, tidak statis. Sehingga ini salah bentuk gerakan intelektual untuk mewujudkan lima kualitas insan cita yang tertuang dalam tujuan HMI. 

"Saya berharap adanya agenda ini betul-betul dapat membantu menumbuhkan minat literasi hari ini dan adapun agenda yang dilakukan semoga tidak sekedar digugurkan". Pungkas Ikhwan (PK metro unimaju).


Monday, January 31, 2022

Usia ke- 75 Tahun. Apakah HMI masih layak ?

                               Foto

Serangkaian kegiatan yang dilakukan di setiap cabang adalah salah satu perwujudan rasa syukur atas bertambahnya usia himpunan tercinta yakni Himpunan mahasiswa Islam. Alhamdulillah kini himpunan ku memasuki usia ke 76 Tahun. Tentu kader HMI se-nusantara ingin melihat himpunan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. 

Himpunan mahasiswa Islam (HMI) salah satu organisasi yang tertua di republik Indonesia. HMI Lahir setelah dua tahun Indonesia memproklamirkan Kemerdekaannya. Pada saat itu, tak ada jaminan bahwa Indonesia bersih dari para antek-antek penjajahan, makanya kemudian HMI hadir untuk mengusir para penjajah. 

Tak selang lama, kader HMI dipersenjatai untuk melawan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ini salah satu penanda bahwa HMI telah menggoreskan sejarah dan memberikan kontribusi besar terhadap negara tercinta.

Tak hanya itu, banyak jebolan kader HMI berada pada posisi pemerintahan. Baik itu legislatif, yudikatif, dan eksekutif.

Bukan bermaksud bereuforia menuliskan sepotong masa keemasan HMI dan kontribusi kadernya. Ini fakta.

Tetapi menarik ketika melihat situasi dan kondisi HMI hari ini. Apakah HMI masih layak untuk menghimpun mahasiswa Islam sebagai lembaga kemahasiswaan dan pergerakan? 

Ketika diperhadapkan dengan realita yang ada, justru tidak sedikit kader HMI surplus nongkrong di warkop tanpa melakukan aktivitas ilmiah. Ini menjadi salah satu kemunduran intelektual kader HMI, di warung kopi hanya bermain game.

Jangankan di warkop, bahkan di sekretariat mungkin aktivitas ilmiah itu sangat jarang. Mungkin pula sekretariat sering kali dijadikan tempat Mabar atau memutar domino higs. Hehehe semoga tidak.

Selain aktivitas kader yang minim literasi atau diskusi-diskusi ilmiah. Juga menurut hemat saya dalam perpolitikan internal HMI kurang sehat. Sebab jika kita mengikuti perkembangan PB HMI membuat kita bertanya-tanya. Mengapa PB terjadi dualisme? Tak mendapat jawaban dari itu, kita kemudian kembali bertanya. Mengapa cabang ini dualisme? Ada apa gerangan?, dimana-mana dualisme kepemimpinan. Bahkan ditingkat komisariat dualisme. 

Nahh ... Ini yang menjadi pertanyaan besar saya sebagai kader HMI, seolah-olah HMI hanya dijadikan panggung untuk memperebutkan eksistensi atau pun kekuasaan. Mirisnya, aktivitas ilmiah dikesampingkan.

Layakkah HMI dijadikan laboratorium pencetak generasi intelektual?

Layakkah HMI dijadikan wadah yang kemudian melahirkan generasi militan jika kondisi seperti itu?

Harapan saya, semoga dengan membaca tulisan ini kiranya kita dapat sadar bahwa betapa pentingnya mengembangkan potensi dalam diri kita mengelola organisasi.

HMI sudah di cabik-cabik oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Jika semua orang baik yang angkat kaki dari organisasi ini, maka siapa lagi yang menaruh perhatian terhadap himpunan tercinta.

Yakin usaha sampai.


Tuesday, September 14, 2021

Tatkala Adinda Dikorbankan Demi Kepentingan Kakanda

Jelang kontestasi, beberapa adinda dari pengurus komisariat dirampas haknya. 

Seketika persaudaraan di himpunan dilanda kepentingan para kakanda, seketika itu pula persaudaraan telah pudar. Saling menghargai adalah penguatan persaudaraan namun yang terjadi adalah saling menghujat demi tujuan yang berbeda dalam sebuah organisasi yang memiliki tujuan yang sama. 

Hei.. Para kakanda !! ingatkan kalian perjuangan adinda berjuang demi himpunan.

Hei...Para kakanda !! ingatkah kalian perjuangan adinda dalam membesarkan himpunan. 

Hei ... Para kakanda !! ingatkah kalian perjuangan adinda demi memperlebar sayap hijau hitam. 

Hei ... Para kakanda !!ingatkah kalian perjuangan adinda menjaga nama baik dan merawat himpunan. 

Tapi ahh' sudahlah. Telah nampak kecurangan yang terjadi, adinda yang berjuang kini di kambing hitamkan, adinda yang berjuang kini diasingkan, adinda yang berjuang kini tak diperdayakan. 

Ada apa dengan HMI hari ini? Dimanakah independensi yang selalu dikoarkan ketika di forum-forum besarnya HMI? Dimanakah semboyan “Berteman Lebih dari Saudara" ? Dimana konstitusi HMI sekarang berada? Apakah independensi tidak lagi layak untuk kader HMI hari ini? Apakah semboyan itu sudah hilang? Apakah konstitusi hanya sekedar kitab yang akan kusam dimakan usia? Masih adakah harapan para founding fathers kita yang tersisa?

Semua orang meneriakkan keadilan padahal didalamnya tersembunyi akan kepentingan individu dan kelompok tertentu. Bagaimana kita mau berbicara mengenai tujuan HMI yang diterjemahkan didalam mission HMI, kalau kita tidak tuntas dengan persoalan diri sendiri.

Semua punya kepentingan, itu benar adanya. Tetapi, apakah dengan kepentingan tersebut, lantas kita rela menjadi lawan dan menghabisi kawan? Apakah dengan kepentingan tersebut, kita tega mencederai konstitusi berkali-kali? Semua beralasan bahwa, ini demi kepentingan umat. Umat yang mana yang kamu bicarakan? Jangan-jangan keadilan yang kamu teriakkan adalah keadilan untuk kepentingan golonganmu saja.

#Salam Hijau Hitam
#Yakin Usaha Sampai 

Tuesday, September 7, 2021

Opini: Mahasiswa Masa Kini

Mamuju - Mengawali tulisan ini, saya akan bercerita  mengapa kemudian saya berinisiatif untuk membuat narasi singkat. 

Jika kita memperhatikan situasi sekarang ini, tekhusus di warung-warung kopi yang berada di sudut kota mamuju pasti tak terlepas dari konsumen yang berlabelkan mahasiswa.

Sejak munculnya corona virus desease 19 yang menghantui kita semua, sejak itu pula proses belajar mengajar berlangsung secara daring, bukan luring. Sehingga berimplikasi pada ruang mahasiswa. Semisal, mahasiswa yang tidak menerima proses perkuliahan lagi di kampus justru kemudian berpindah tempat ke warung kopi. 

Kesadaran intelektual pelajar/mahasiswa akan mendorong mereka sendiri untuk belajar meski kemudian bukan di kampus. Mereka harus memahami bahwa belajar itu tidak mesti di ruang formal. Dan praktik pendidikan yang tidak lagi mengandalkan gedung formal harus diseriusi. Sebab, tidak ada jaminan kedepannya virus ini telah tiada. Jika tidak ada bayangan virus ini akan tiada, maka membutuhkan langkah serius menghadapinya. Jangan jadikan virus sebagai alasan untuk bermalas-malasan belajar. 

Ada beberapa penilaian ketika mahasiswa berkumpul di warung kopi. Tak sedikit yang menilainya bahwa mahasiswa hanya bersenang-senang atau disebutnya kaum hedon. Sementara ada juga beberapa mahasiswa yang  mendiami warung kopi seharian hanya untuk mencicipi cita rasa kopi sembari nebeng WiFi untuk mencari tahu misalnya mereka searching di google. Tidak hanya itu, mereka juga duduk lama di warung kopi mendiskusikan hal-hal yang perlu diberikan perhatian instansif. Maka jangan heran kalau ada yang menyatakan bahwa selesaikan masalahmu di meja kopi. Sebab kopi yang menghantarkan akalmu mencari solusi. 

Tetapi, tidak sedikit pula mahasiswa yang mendiami warung kopi hanya untuk bermain domino higs, inilah awal kemunduran kita sebagai pelajar/mahasiswa karena akan berimplikasi pada kesadaran intelektual, hingga akhirnya yang terfikirkan hanya chip-chip. Chipmu dulue . Heheheh 

Mari merawat fikiran tanpa ada pengaruh higs domino, dan tetap belajar. Sebagaimana adagium socrates; alam raya adalah sekolah ku, semua orang adalah guruku dan sejalan apa yang dinyatakan bapak pendidikan Ki Hadjar Dewantara; Jadikan semua tempat adalah sekolah, semua orang adalah guru. 

Mamuju, 07 September 2021

Tuesday, August 31, 2021

Meski Hujan Dan Corona, HmI Komisariat Metro STIE MM Jalankan Roda Kaderisasi.

       Foto Proses Basic Training LK-1 HMI                 Komisariat Metro STIE MM 
                  Cabang Manakarra

Tertanggal 28 agustus sampai 4 september 2021, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Metro STIE MM Cabang Manakarra Melaksanakan Latihan Kader 1 (LK1) di SMAN 2 MAMUJU.

“Mengapa Harus HMI ” menjadi tema LK1 kali ini? 

Rafli selaku Ketua Panitia LK 1 Komisariat metro stie mm cabang Manakarra menyampaikan bahwa dari sekian banyaknya mahasiswa di kota mamuju. Hanya ada beberapa orang yang memiliki kemauan yang besar untuk mendaftar di LK 1 kali ini. Dengan berbagai kendala para calon peserta yang ia sampaikan.

"Kita tahu kendala kita akhir-akhir ini yakni hujan, dan corona apalagi berimplikasi pada proses belajar mengajar hingga pertemuan didakan secara daring, bukan luring. Tetapi hal itu tak menyurutkan untuk tetap menjalankan roda kaderisasi yang wajib terlaksana. Oleh karena itu kami tetap melaksanakannya dan akhirnya ada 14 orang menjadi peserta yang sanggup bertahan terdiri dari kampus Universitas Muhammadiyah Mamuju, Stikes Andini Persadha Mamuju, Universitas Tomakaka Mamuju, dan Universitas Terbuka Majene. ujarnya"

Sementara, Aldi sebagai sekretaris panitia mengatakan ada beberapa peserta diantar-jemput langsung oleh bapak dan kakaknya, ini penanda bahwa dukungan orang tua atau keluarga sangat besar untuk mereka masuk berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Islam.

"Biar dalam kondisi hujan dan corona,  semangat kepanitiaan tak akan pudar. Sebab, kita sadar bahwa nafas organisasi terletak pada kaderisasi  dan peserta juga sangat antusias mengikuti basic training lk-1 yang diadakan oleh Komisariat Metro STIE MM kali ini meski ditengah kondisi hujan dan corona" pungkasnya"

HmI Komisariat Metro Unimaju Wujudkan Kader HmI Maju

Mamuju – Pembukaan Basic Training Latihan Kader 1 (Lk-1), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Metro Unimaju, mengambil tem...